Bahasa Pesisir

Posted on 22 November 2008

27


Bahasa Pesisir adalah suatu alat komunikasi masyarkat Pesisir dalam penyampaian maksud dan tujuan baik secara lisan maupun tulisan sehingga tercapai saling pengertian antara komunikator dengan komunikan.

Mengetahui bahasa sesuatu suku bangsa tentu perlu juga untuk mengetahui penutur tersebut sehingga mudah bagi seseorang untuk beradaptasi tehadap budaya suku bangsa yang menuturkan bahasa agar komunikas dapat berjalan dengan baik.

Bahasa Pesisir adalah bahasa yang dipergunakan masyakat Tapanuli Tengah dan Sibolga sehari-hari sebagai bahasa lisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan di rumah maupun di luar rumah dan dalam pergaulan sehari-hari.

Peranan bahasa Pesisir menunjukkan keberadaanya di tangah-tengah masyarakat, di sekolah, upaca adat istiadat dan upacara agama. Bahasa Pesisir telah menjadi bahasa pengantar yang tidak dapat dilupakan masyakat Sumando Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga khususnya, maupun Pantai Barat Sumatera pada umumnya, baik di kampung halaman maupun di perantauan. Namun sangaat disayangkan sekali bahwa tulisan masyarakat Suku Pesisir belum pernah ditemukan sampai saat ini karena masyarakat suku Pesisir mempergunakan tulisan Arab gundul yang tidak mempunyai anda-tanda atau baris atas dan bawah.Akan tetapi masyarakat beragama Islam yang melihat tulisan tersebut dapat mengerti karena memang telah mempelajarinya dalam pengajian.

1.

Aya

:

orang tua laki-laki (ayah kandung)

2.

Umak

:

orang tua perempuan (ibu kandung)

3.

Pak Tuo

:

abang kandung ayah (uak kandung)

4

Mak Tuo

:

kakak kandung ayah (uak kandung)

5

Mak Tanga

:

adik kandung ayah (bibi)

6

Tuanadik

:

abang kandung laki-laki tertua

7

Kauti

:

adik kandung laki-laki yang kedua

8

Ogek

:

adik kandung laki-laki yang ketiga

9

Ta’ajo

:

Abang ipar laki-laki

10

Ta’uti

:

Kakak ipar perempuan

11

Cecek

:

kakak perempuan tertua

12

Uning

:

kakak perempuan nomor dua

13

Teta

:

kakak perempuan nomor bungsu

14

Angku

:

Uci nenek perempuan

15

Mamak

:

om (adik ibu yang laki-laki)

16

Ambo nandak pai kasikoah

:

“Saya mau pergi ke sekolah”

17

Kecekkanla daulu ka uning ang tu

:

“Beritahukanlah terlebih dahulu kepada kakakmu”

18

Barisuk ambo nandak pai ka Siboga mampasuoi adik ambo sekalian manjanguk pamili anak ruma ambo nang ala mandaului kito

:

“Besok saya akan pergi ke Sibolga menjumpai adik saya dan sekaligus melayat pamili istri saya yang telah berpulang mendahuli kita.”

————————-

Sumber : Bunga Rampai Tapian Nauli.

Posted in: pesisir