Sehari menjelang bulan Suci Ramadhan Minggu (21/08/2008) ribuan masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah melalukan tradisi mandi balimo-limo atau mandi berpangir. Tradisi yang menjadi kebiasaaan masyarakat ini dilakukan di sungai-sungai yang ada di sepanjang Sibolga dan Tapanuli Tengah, mulai dari Sungai Sarudik, Sungai Sibuluan, Sungai Pinang Sori, bahkan hingga ke sungai Parasariran di daerah Tapanui Selatan. Masyarakat berbondong-bondong dengan gembira bersama keluarga, kerabat dan juga sahabat mandi di sungai dengan mempergunakan “air limo” sebagai simbol pembersihan diri. Acara balimo-limo ini mirip dengan ritual yang dilakukan di Sungai Gangga India.
Tidak ada informasi yang jelas kenapa dikatakan mandi balimo-limo dan sejak kapan tradisi ini ada di daerah Pesisir Tapian Nauli ini. Kendati tradisi menjelang Ramadahan ini telah berlangsung berpuluh tahun mungkin bahkan beratus-ratus tahun tapi hingga kini tetap membudaya, malah masyarakat pendatang yang merantau ke Sibolga dan Tapanuli Tengah kini mulai terikut dalam budaya ini. Balimo-limo ini adalah budaya yang selalu menjadi kenangan yang tidak terlupakan oleh orang-orang yang pernah tinggal di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Dalam bahasa pesisir Sibolga-Tapeng balimo adalah jumlah sebanyak lima orang yang turun dan mandi kesungai. Namun bila diartikan lagi dapat dikatakan mandi di sungai dengan menggunakan air limau yang direbus di air hangat. Jadi secara umum dapat dikatan bahwa “balimo-limo” adalah mandi di sungai dengan jumlah sekurang-kurangnya lima orang dengan menggunakan air limau atau pangir. Air limau atau pangir adalah dedaunan wangi yang terdiri dari daun pandan, daun serai wangi, daun nilam, mayang pinang. Seluruh dedaunan ini di rebus hingga mendidih dan memancarkan aroma yang sangat harum. Saat mandi di sungai air ini dibilaskan ke seluruh tubuh, mulai kepala, rambut hingga ujung kaki. Dengan menggunakan air dedaunan limo imi maka tubuh akan segar dan perasaan langsung berseri-seri, mungkin karena bau wangi dari air rebusan dedaunan tadi.
Semoga kegembiraan menyambut Ramadhan, pembersihan hati dan diri dengan mandi balimo-limo dapat memberi arti yang positif untuk meningkatkan amal ibadah di bulan yang suci ini. Segala sifat-sifat buruk telah dibuang dan hanyut di sungai-sungai. Semoga kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah puasa telah terpenuhi. Selamat menunaikan ibadah puasa…!!! (teropongkaca.com)
uwiuw
2 September 2008
hohohoh balimo aduh kalau di bandung sy dan keluarga ngak bisa…maklum disini sungainya kotor kotor…aduh jadi inget masa kecil 🙂
“Kalau di Tempat aku namanya Balimo-limo, kalo di Bandung apa ya namanya….???”
Irfan
3 September 2008
Rindu ke sibolga lagi. Salam kenal, saya alumni matauli. Sekarang masih sering kok ke sibolga. Kapan-kapan saya nulis juga tentang sibolga. http://bangirfan.wordpress.com
“Ditunggu ya tulisannya tentang sibolga”
perempuan
3 September 2008
asik jg ya mandi disungai , terakhir kali mandi disungai pas SD 😀 hehehe..
selamat menunaikan ibadah puasa ya mas, semoga lncarr n dosa² qt diampuni Allah swt aminn..
slm knl, thx dah mmpir ya 😉
abdi
3 September 2008
Terakhir saya balimo-limo kurang lebih 15 thn yang lalu, setelah melihat foto-fotonya saya jadi teringat masa lalu.
salam kenal,
abdi
“Inilah enaknya tinggal di Sibolga dan Tapanuli Tengah,budaya balimo-limo tek lekang oleh panas dan hujan. Mari kita lestarikan budaya Pesisir ini.”
Riady
10 September 2008
Taropong kacoooo, mangapo indak ado gambarnyo. CARITO SAJOOOOOO……….
“Sabananyo curito ko ado anyo gambarnyo, antah mangapo pulo ala saminggu ko gambar indak tampil di web blog ko. Kamungkinan ado masalah dari jaringan makonyo indak tampil gambarnyo.Cubolah dusanak liek lai babarapo waktu lai web blog ko, semoga lake tapampang gambar urang nan balimo-limo tu di sibuluan.Thx”
Novi Tanjung
6 Februari 2009
sibolga is my lovely hometown…;)
Marwan Tanjung
27 April 2009
Ogek Administrator,
Mangapo jadi kini namanyo balimo-limo, sa tau ambo namonyo “balimo” sajo, asal katonyo mungkin “berlimau” dan dak ado hubungannyo dengan berlima atau lima orang. Waktu masih di Siboga dulu sampai tamat SMA, kami sekeluarga salalu mengadakan tradisi “balimo” atau “marpangir” istilah tetangga kita dari Tapsel.
Memang Sibolga punya banyak tradisi yang indah-indah dan sulit dilupakan.
zul azmi sibuea
29 April 2009
pengulangan kata bisa memberi makna, makin riang, makin gembira, semakin semarak dan semakin sumringah, tidak menegangkan suasananya lebih relaks, lugas , rela , dan dilakukan secara menyenangkan
misalnya : hadirilah secara ramai = hadirilah beramai-ramai (lebih riang)
disana terdapat pondok = disana ada pondok-pondok (anda bisa
jadi tuan rumah).
pengulangan kata memberi kesan lebih santai, tidak terlalu serius pokonya anda aakan ekseptable ditempat itu.